Profil Desa Selang
Ketahui informasi secara rinci Desa Selang mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil lengkap Kelurahan Selang, Kecamatan Kebumen, mengupas tuntas potensi agraris, tradisi Pasar Senggol yang khas, demografi, serta peran strategis pemerintahannya sebagai penyangga pusat kota di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
-
Lokasi Strategis di Gerbang Kota
Posisinya yang berbatasan langsung dengan pusat kota Kebumen memberikan keuntungan aksesibilitas dan peluang ekonomi di sektor jasa dan perdagangan.
-
Kekuatan Agraris dan Tradisi Unik
Wilayah ini ditopang oleh lahan pertanian yang subur dan memiliki tradisi "Pasar Senggol" yang menjadi ikon budaya sekaligus penggerak ekonomi rakyat tahunan.
-
Pemerintahan dan Komunitas yang Dinamis
Dipimpin oleh pemerintahan kelurahan yang terstruktur dan didukung oleh lembaga kemasyarakatan yang aktif, menunjukkan adanya dinamika sosial yang kuat dan partisipasi warga dalam pembangunan.
Berada di lingkar strategis yang bersentuhan langsung dengan pusat perkotaan, Kelurahan Selang hadir sebagai sebuah wilayah dengan karakteristik unik di Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen. Wilayah ini bukan hanya menjadi salah satu gerbang utama menuju jantung kota, tetapi juga merupakan sebuah etalase yang menampilkan perpaduan harmonis antara kehidupan agraris yang subur, dinamika sosial masyarakat urban dan kekayaan tradisi yang terus hidup. Sebagai sebuah kelurahan, Selang memainkan peran penting dalam menopang denyut nadi ekonomi dan sosial kawasan sekitarnya, menjadikannya subjek yang menarik untuk dikaji lebih dalam sebagai cerminan pembangunan daerah.
Kelurahan Selang berhasil mempertahankan identitas agrarisnya di tengah arus modernisasi yang mengelilinginya. Hamparan sawah yang hijau menjadi pemandangan khas yang mendominasi sebagian besar lanskap wilayah, menjadi sumber utama mata pencaharian dan pilar ketahanan pangan lokal. Di sisi lain, kedekatannya dengan pusat pemerintahan dan bisnis Kabupaten Kebumen memberikan keuntungan tersendiri, membuka akses yang luas terhadap berbagai layanan publik, fasilitas pendidikan, dan peluang ekonomi di sektor perdagangan serta jasa. Kombinasi inilah yang membentuk wajah Kelurahan Selang hari ini: sebuah wilayah yang dinamis, produktif, dan memegang teguh warisan budayanya.
Letak Geografis, Wilayah Administratif, dan Demografi
Secara geografis, Kelurahan Selang terletak pada posisi yang sangat strategis di Kecamatan Kebumen. Kantor Kelurahan Selang beralamat di Jalan Sijago Nomor 133, dengan kode pos 54314. Lokasinya yang berada di pinggiran pusat kota menjadikan aksesibilitas dari dan menuju kelurahan ini sangat mudah dijangkau. Berdasarkan data dari Kecamatan Kebumen dalam Angka, luas wilayah Kelurahan Selang mencapai 1,93 km².
Wilayahnya secara administratif berbatasan langsung dengan beberapa desa dan kelurahan lain yang vital. Di sebelah utara, Kelurahan Selang berbatasan dengan Desa Kembaran. Di sebelah timur, wilayahnya bersebelahan dengan Desa Kalirejo. Sementara itu, di sisi selatan, Selang berbatasan dengan Desa Depokrejo, dan di sebelah barat berbatasan langsung dengan Kelurahan Bumirejo, yang menandai kedekatannya dengan pusat keramaian kota Kebumen.
Dari sisi kependudukan, menurut data statistik terakhir, jumlah penduduk di Kelurahan Selang tercatat sebanyak 7.846 jiwa. Dengan luas wilayah yang ada, tingkat kepadatan penduduknya mencapai sekitar 4.065 jiwa per km². Angka ini menunjukkan karakteristik pemukiman yang cukup padat, khas wilayah penyangga kota yang menjadi pilihan tempat tinggal bagi masyarakat yang bekerja di berbagai sektor, baik di dalam maupun di luar kelurahan. Secara administratif, pemerintahan kelurahan ini membawahi 10 Rukun Warga (RW), yang masing-masing menjadi pusat kegiatan kemasyarakatan di tingkat yang lebih kecil.
Sejarah Singkat dan Tata Pemerintahan
Kelurahan Selang memiliki akar sejarah yang dalam dan filosofis. Menurut catatan sejarah lokal, nama "Selang" berasal dari kata dalam dialek Kebumen, "nyelong," yang berarti mengambil atau menghilangkan. Nama ini terkait erat dengan kisah tokoh bersejarah Raden Ngabehi Karamaleksana yang "menyelongkan" atau mengamankan Kerta Menggala. Nama asli wilayah ini sebelum dikenal sebagai Selang adalah Klegen Kilang. Jejak historis ini sangat dihormati, bahkan lokasi Kantor Kelurahan Selang saat ini diyakini merupakan bekas kediaman sekaligus pusat kegiatan pendidikan (pondok pesantren) yang didirikan oleh Raden Ngabehi Karamaleksana.
Sebagai sebuah kelurahan, sistem pemerintahannya dipimpin oleh seorang Lurah yang merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan bertanggung jawab kepada Camat. Saat ini, jabatan Lurah Selang diemban oleh Yonatan Adam, S.STP. Di bawah kepemimpinannya, Pemerintah Kelurahan Selang menjalankan fungsi administrasi pemerintahan, fasilitasi pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat. Struktur pemerintahannya terdiri dari Sekretariat Kelurahan dan beberapa seksi, seperti Seksi Pemerintahan, Ketenteraman dan Ketertiban; Seksi Pemberdayaan Masyarakat; serta Seksi Pelayanan Umum dan Kesejahteraan Sosial.
Pemerintah kelurahan bekerja sama secara sinergis dengan berbagai lembaga kemasyarakatan yang aktif di wilayahnya. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Tim Penggerak PKK, Karang Taruna, RT, dan RW menjadi mitra strategis dalam menyerap aspirasi, merencanakan, dan melaksanakan program pembangunan yang partisipatif. Fokus utama pemerintahannya ialah meningkatkan kualitas pelayanan publik, memelihara infrastruktur dasar, dan mendorong inisiatif-inisiatif yang dapat meningkatkan kesejahteraan warganya.
Potensi Ekonomi dan Nadi Perekonomian Lokal
Perekonomian Kelurahan Selang ditopang oleh beberapa sektor fundamental yang saling melengkapi, yaitu pertanian, perdagangan, dan tradisi budaya yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
Sektor pertanian tetap menjadi tulang punggung utama, dengan lahan persawahan yang luas dan produktif. Komoditas utama yang dihasilkan yakni padi, yang tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal tetapi juga memasok pasar di Kota Kebumen. Keberadaan lahan pertanian ini menjadi penyeimbang ekologis sekaligus benteng ketahanan pangan di tengah wilayah perkotaan. Selain padi, perkebunan skala kecil juga menjadi sumber pendapatan bagi sebagian warga.
Sektor perdagangan dan jasa tumbuh subur berkat lokasi Selang yang strategis. Banyak warga yang membuka usaha warung, toko kelontong, hingga jasa lainnya untuk melayani kebutuhan penduduk yang padat. Kedekatan dengan pusat kota juga membuka peluang kerja yang luas bagi penduduknya di sektor formal maupun informal.
Namun daya tarik ekonomi yang paling unik dan fenomenal dari Kelurahan Selang ialah tradisi Pasar Senggol. Pasar tumpah ini merupakan warisan budaya yang diselenggarakan dua kali setahun, yaitu saat perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW dan menjelang Hari Raya Idulfitri. Pada momen tersebut, area tertentu di Selang berubah menjadi pusat keramaian yang menarik ribuan pengunjung dari seluruh penjuru Kebumen. Dinamakan "Senggol" karena saking ramainya pengunjung hingga mereka saling bersenggolan. Pasar ini menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan yang dahsyat, memberikan peluang pendapatan musiman yang signifikan bagi ratusan pedagang makanan khas, mainan anak-anak, hingga produk lainnya. Tradisi ini merupakan perpaduan antara perayaan religius, ajang silaturahmi, dan festival ekonomi rakyat.
Infrastruktur, Sosial, dan Kehidupan Masyarakat
Sebagai wilayah yang berstatus kelurahan dan dekat dengan pusat kota, infrastruktur dasar di Selang tergolong memadai. Jaringan jalan lingkungan telah terhubung dengan baik ke jalan-jalan utama kabupaten, memudahkan mobilitas warga. Fasilitas pendidikan juga tersedia, mulai dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga sekolah dasar, yang menjamin akses pendidikan dasar bagi anak-anak di wilayah tersebut. Fasilitas ibadah seperti masjid dan musala tersebar di setiap lingkungan RW, menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial.
Kehidupan sosial masyarakat Kelurahan Selang berjalan sangat dinamis. Lembaga-lembaga kemasyarakatan seperti PKK aktif mengadakan berbagai program pemberdayaan perempuan, mulai dari pelatihan keterampilan hingga program kesehatan keluarga melalui Posyandu. Karang Taruna juga menjadi wadah bagi para pemuda untuk berkegiatan positif, salah satunya di bidang olahraga, yang terbukti dari prestasi tim futsal Kelurahan Selang yang berhasil menjuarai turnamen tingkat desa/kelurahan. Kegiatan gotong royong dan perayaan hari besar nasional seperti HUT Kemerdekaan RI rutin diselenggarakan di tingkat RW, mempererat ikatan sosial antarwarga.
Tantangan dan Prospek Masa Depan
Di balik potensinya yang besar, Kelurahan Selang menghadapi sejumlah tantangan yang lazim ditemui di wilayah urban. Tekanan alih fungsi lahan pertanian menjadi kawasan permukiman merupakan salah satu isu utama. Pertumbuhan penduduk yang pesat menuntut ketersediaan lahan untuk perumahan, yang jika tidak dikelola dengan baik dapat menggerus lahan produktif yang menjadi ciri khas Selang. Selain itu, pengelolaan sampah dan drainase di kawasan padat penduduk juga menjadi tantangan yang memerlukan perhatian berkelanjutan dari pemerintah dan kesadaran masyarakat.
Meski demikian, prospek masa depan Kelurahan Selang sangat cerah. Letaknya yang strategis akan terus menjadi magnet bagi pembangunan dan investasi. Pengembangan potensi Pasar Senggol dari sekadar acara tradisi menjadi sebuah event wisata budaya yang dikelola secara profesional dapat menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang baru. Pemerintah kelurahan dapat berkolaborasi dengan dinas terkait untuk melakukan branding dan promosi yang lebih masif.
Lebih lanjut, potensi di bidang ekonomi kreatif, sebagaimana tercantum dalam visi pemerintah kelurahan untuk mengembangkan produk kesenian dan organik, dapat digali lebih dalam. Pemberdayaan UMKM melalui pelatihan digital marketing dan fasilitasi akses permodalan akan membantu produk-produk lokal bersaing di pasar yang lebih luas. Dengan tata kelola yang baik dan inovasi yang berkelanjutan, Kelurahan Selang berpotensi besar untuk menjadi kelurahan percontohan yang berhasil memadukan kemajuan perkotaan dengan kearifan lokal dan kelestarian agrarisnya.
